TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

31 Oktober 2009

MATEMATIKA : Ilmu Deduktif

Matematika seringkali dilukiskan sebagai ilmu yang terdiri dari suatu kumpulan system matematika dimana masing-masing system mempunyai struktur yang sifatnya deduktif. Suatu system deduktif dimulai dengan memilih beberapa unsur yang tidak didefinisikan yang disebut unsur primitive. Unsur-unsur tersebut digunakan sebagai dasar komunikasi. Misalnya dalam geometri, unsur “titik” dan “lengkungan” merupakan suatu unsur yang tidak didefinisikan di semua pernyataan yang melibatkan titik dan lengkungan. Titik dianggap ada, tetapi tidak dapat dinyatakan dalam suatu kalimat dengan tepat, sebab titik itu merupakan unsur yang tidak didefinisikan. Begitu pula dengan lengkungan. Lengkungan kita peroleh (gambarnya) apabila mulai dari suatu titik kita buat suatu jalan dengan pensil (misalnya) sampai di suatu titik lain atau titik asal berangkat. Meskipun kita tidak dapat memberikan pengertian dengan tepat, tetapi kita sepakat bahwa unsur-unsur tersebut ada. Selanjutnya unsur-unsur tersebut dalam matematika (geometri) disebut unsure-unsur yang tidak didefinisikan yang eksistensinya diakui ada. Tanpa adanya suatu pemikiran seperti itu matematika tidak akan terwujud.

21 Oktober 2009

SEARCH ENGINE ISLAMI

Search Engine (Mesin Pencari) adalah sebuah program komputer berbasis web yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam sebuah server umum di web (www). Seach engine akan bekerja (melakukan pencarian) berdasarkan kata kunci atau keyword yang dimasukkan pengguna.
Terdapat beberapa search engine, namun sampai saat ini (di Indonesia) dapat dikatakan hanya dua yang paling terkenal, yaitu google (www.google.com) dan yahoo (www.yahoo.com). Search engine yang lain adalah lycos (www.lycos.com), altavista (www.altavista.com), Webcrawler (www.webcrawler.com), dan I’mHalal (www.imhalal.com). Tampilan dari masing-masing search engine tersebut berbeda, namun dapat dipastikan bahwa di dalam setiap search engine pasti terdapat sebuah kolom untuk memasukkan kata kunci.
Search engine yang terakhir, yaitu ImHalal merupakan satu-satunya search engine yang sangat cocok untuk keluarga muslim atau secara umum untuk keluarga yang ingin melindungi anak-anaknya dari kebebasan yang ditawarkan di internet. Mengapa demikian? Ya, karena di ImHalal kita tidak akan bisa menemukan sesuatu yang dicari dengan memasukkan kata kunci yang menjurus pada hal-hal yang berbau haram. Jika Anda nekat memasukkan kata kunci dengan kategori seperti itu, maka ImHalal akan memberikan pesan yang memberitahukan bahwa yang Anda cari termasuk kategori haram.
Tampilan search engine ImHalal juga sedikit berbeda dengan mesin-mesin pencari sebelumnya, seperti google dan yahoo. Dengan search engine ImHalal kita dapat mengganti gambar latar dengan 4 (empat) pilihan yang berbeda sesuai dengan keinginan kita. Untuk melakukan hal ini, kita bisa klik anak panah yang terdapat di kolom sebelah kiri atas pada halaman depan ImHalal, lalu klik pilihan yang kita inginkan (background1, background2, background3 atau background4). Perbedaan lainnya, hasil pencarian yang dilakukan ImHalal selalu disertai sebuah gambar (disebelah kiri), ilustrasi dari yang kita cari.
Bagi Anda yang belum kenal dengan search engine ImHalal, silahkan mencoba menjelajahi komputer dengannya. SELAMAT MENCOBA......!!!

02 Oktober 2009

HASIL KERJA KELOMPOK

Menemukan Rumus Volum dan Luas Sisi Bola

Presentasi hasil kerja kelompok pada kegiatan menemukan rumus volum dan luas sisi bola telah selesai. Semua kelompok dari setiap kelas menampilkan hasil kerja terbaiknya. Setiap kelompok yang tampil mempresentasikan hasil kerjanya dinilai oleh kelompok lainnya. Penilaian meliputi : materi, tampilan, dan kerja sama. Disamping itu setiap kelompok sebelumnya telah membuat penilaian diri terhadap kinerja setiap anggota kelompoknya. Kegiatan diakhiri dengan kuis. Nilai yang diperoleh masing-masing anak diperoleh dari hasil rata-rata dari ketiganya (nilai diri, nilai kelompok, dan nilai kuis). Kelompok mana yang berhasil meraih peringkat pertama dari masing-masing kelas?

1. Kelas IX-A 2. Kelas IX-B 3. Kelas IX-D Selamat kepada kelompok yang berhasil meraih peringkat pertama....

21 September 2009

LEBARAN BERBASIS IT

Tidak bisa dipungkiri bahwa pemanfaatan IT (Information Technology) dewasa ini sudah merambah masuk ke segala bidang kehidupan umat manusia, termasuk bidang keagamaan pun saat ini sudah tidak asing lagi dengan segala bentuk dan jenis pemanfaatan IT. Yang baru saja kita rasakan adalah maraknya pemanfaatan IT untuk mengucapkan selamat dan mohon maaf pada hari raya Idul Fitri 1430 H. Mulai dari radio, televisi, hp, bahkan internet semua dimanfaatkan sebagai media penyampaian pesan terkait dengan idul fitri. Media radio dan televisi mungkin sudah banyak dimanfaatkan sejak dimulainya bulan ramadhan hingga berlangsungnya perayaan idul fitri. Menjelang 1 Syawal atau tanggal jatuhnya idul fitri pemanfaatan hp dan internet mulai menunjukan peningkatannya sebagai media penyampai pesan terkait dengan segala sesuatu yang bernuansa lebaran. “Selamat datang di penerbangan Ramadhan Air dengan nomor penerbangan 1430 H, tujuan kota kemenangan Idul Fitri, jarak tempuh 29 hari. Harap pakai sabuk pengaman tilawah pada Allah, pilot ihlas dan copilot tawakal. Selamat terbang di hari penuh kemenangan. Selamat idul fitri, maaf lahir dan batin….” “Taqabbalallahu mina waminkum taqabbalallahu yaa karim shiyamana wasyiyamakum waja’alana waiyyakum minal ‘aidin wal faizin. Selamat Idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir batin”. “Bila kata merangkai dusta, bila langkah membekas lara, bila hati penuh prasangka, dan bila ada ucap yang menorah luka, mohon bukakan pintu maaf, Selamat Idul Fitri, maaf lahir dan batin”. “Selamat hari raya Idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir dan batin” Demikian beberapa pesan yang disampaikan teman melalui sms pada tanggal 19 September dalam rangka menyambut datangnya idul fitri 1430 H. Mungkin tidak jauh beda dengan Anda, sejak pagi hari di tanggal 19 itu hp Anda dalam hitungan menit selalu memberi isyarat adanya pesan masuk, dan setelah Anda buka akan berisi pesan dari teman, saudara, rekanan, dll yang mulai menyampaikan ucapan selamat hari raya idul fitri 1430 H dalam untaian kalimat dengan berbagai versi. Ada yang kreatif, agamis, dan puitis disamping ucapan yang dirangkai dengan kalimat yang sangat sederhana. Apa pun versinya yang jelas semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu tetap menjaga tali silaturrahim. Ketika pemerintah melalui menteri agama secara resmi mengumumkan bahwa lebaran jatuh pada tanggal 20 September, jalur transportasi informasi pun bertambah padat. Satu demi satu teman yang mempunyai atau dekat dengan fasilitas internet mulai ramai ikutan nimbrung melengkapi meriahnya lebaran lewat IT. Salah satu layanan internet yang masih menjadi idola saat ini (fb) mulai menunjukkan perubahannya. Status yang biasanya hanya berisi ungkapan-ungkapan biasa mulai berubah menjadi ungkapan-ungkapan yang bernuansa lebaran. Jangankan teman-teman yang beragama Islam, teman-teman yang beragama non Islam pun ikutan mengganti statusnya di fb dengan untaian kalimat bernuansa lebaran. Semoga fenomena tersebut tidak mengendorkan semangat untuk tetap melaksanakan silaturrahim dengan saling berkunjung dan memberi maaf (bila memungkinkan). Selamat atas kemenangan sejati di hari yang Fitri …..

11 September 2009

Tips Belajar

TAHAPAN BELAJAR MATEMATIKA Apakah belajar itu? Banyak para ahli memberikan pengertian mengenai belajar. Moh. Surya (1997) mengatakan bahwa “belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”. Pengertian belajar yang lain seperti dikemukakan oleh Witherington (1952) yang mangatakan “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Sedangkan Gage & Berliner mangatakan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman”. Berdasarkan pengertian mengenai belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, tampak bahwa kata kunci dalam belajar adalah adanya perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk : informasi verbal (penguasaan informasi dalam bentuk verbal), kecakapan intelektual (keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol), strategi kognitif (kemampuan mengendalikan ingatan dan cara–cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif), sikap (hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan), dan kecakapan motorik (hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik). Apakah matematika itu? Seperti halnya pengertian belajar, pengertian matematika juga tidak tunggal. Banyak sekali pengertian tentang matematika. Tetapi secara filosofi dapat dikelompokkan menjadi 3 paham, yaitu : paham intuisionis (dipelopori oleh Imanuel Kant), paham logistik (dipelopori Gottlab Frege), dan paham formalis (dipelopori David Hilbert). Ketiga paham itu, melalui pemahamannya memeperkukuh matematika sebagai sarana kegiatan berpikir deduktif. Dalam tulisan ini yang dimaksud matematika adalah matematika sekolah (matematika dalam pendidikan), yaitu bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan pada kepentingan kependidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Matematika sekolah bertujuan untuk menata nalar, membentuk kepribadian, menanamkan nilai-nilai, memecahkan masalah, dan melakukan tugas-tugas tertentu. Hingga saat ini masih banyak peserta didik (siswa) yang masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memecahkan persoalan matematika yang diperoleh (dipelajari) di sekolah. Salah satu indikkator yang menguatkan pendapat tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran itu, baik secara lokal (ulangan harian, ulangan akhir semester) maupun nasional (ujian nasional). Salah satu faktor yang mempengaruhi hal itu adalah cara belajar siswa yang kurang tepat (kurang lengkap). Masih banyak siswa yang belajar matematika dengan cara menghafal. Hal ini tidaklah salah, tetapi kalau hanya dengan menghafal saja mungkin hanya akan memberikan kontribusi sekitar 20% saja. Bagaimana sebaiknya belajar matematika itu? Secara umum, terdapat 5 tahap yang harus dilakukan dalam belajar (termasuk belajar matematika). Kelima tahap tersebut adalah :
  1. Membaca Kunci sukses pertama dalam belajar adalah membaca. Dari membaca kita menjadi tahu banyak hal. Dalam belajar matematika, tahap ini ditempuh untuk mengetahui/memahami fakta (simbol, lambang dll), konsep (definisi) , operasi (aturan), dan prinsip (teorema, sifat dll) yang terdapat dalam materi yang dipelajari. Jika hanya berhenti di sini, maka sama artinya dengan menghafal, yang dalam waktu yang relatif lama bias hilang. Tahap ini sebaiknya dilakukan setiap kali sebelum materi dibahas di sekolah oleh bapak/ibu guru.
  2. Mendengarkan Tahap ini dilakukan untuk menyamakan persepsi, anyara yang sudah kit abaca dengan yang disampaikan oleh bapak/ibu guru ketika pelajaran di sekolah.
  3. Bertanya Tahap ini dilakukan jika terdapat ketidaksesuaian antara yang kita baca dan kita dengar dari   penjelasan bapak/ibu guru di sekolah. Di samping itu, tahap ini bias juga dilakukan dalam rangka memperoleh penjelasan yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
  4. Melakukan Setelah kita memperoleh pengetahuan dari membaca, mendengar, dan bertanya, tahap berikutnya adalah melakukan. Dalam belajar matematika, tahap ini merupakan tahap yang cukup penting. Dalam prakteknya, tahap ini biasanya berbentuk latihan. Dengan latihan yang cukup, maka pengalaman kita akan menjadi semakin banyak, dan dengan pengalaman yang banyak maka kita akan menjadi semakin terampil.
  5. Silaturrahim Sekilas tahap ini tampak tidak relevan dengan topic yang sedang kita bicarakan. Dalam konteks belajar, tahap ini biasa dilakukan dalam bentuk belajar kelompok. Bagi yang sampai tahap 4 masih menemui kendala/hambatan, tahap ini bisa dijadikan sebagai media diskusi dan tanya jawab dengan teman sebayanya, sehingga dimungkinkan akan terjadi transfer pengetahuan yang relatif lebih mudah. Sedang bagi yang sampai tahap 4 sudah tidak mengalami kendala/hambatan, tahap ini justru akan menjadi tahap penyempurna, yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan sudah benar-benar menguasai materi, dengan cara mengajarkan kepada teman lainnya yang belum sepenuhnya menguasai.

Jika Anda ingin sukses dalam belajar matematika, lakukan dengan utuh kelima tahap tersebut. Meninggalkan salah satu tahap itu, berarti mengurangi kesempurnaan Anda dalam belajar. Akhirnya, renungkanlah nasehat bijak dari Melvin L. Silberman (paham Belajar Aktif) yang merupakan perluasan kata-kata bijak Konfusius : Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat (baca), saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat (baca), dan pertanyakan (diskusikan), saya pahami. Yang saya dengar, lihat (baca), bahas, dan terapkan, saya tahu dan terampil. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.

06 Juli 2009

PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Peningkatan mutu pendidikan merupakan komitmen semua pihak. Pemerintah beserta seluruh jajarannya, masyarakat, dan keluarga semua sepakat untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan ini diarahkan baik pada perencanaan, proses, maupun hasil, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengarungi era kesejagatan yang telah melibatkan bangsa ini. Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, terutama malalui jalur sekolah (formal), guru mempunyai posisi yang sangat strategis. Semua usaha reformasi di bidang pendidikan pada akhirnya tergantung pada “guru”. Tentu saja, faktor lain seperti input / masukan (peserta didik), sarana prasarana, dan faktor eksternal lainnya juga berpengaruh. Akan tetapi kita (guru) harus menyadari bahwa semua itu pada akhirnya sangat bergantung pada kualitas pembelajaran, dan kualitas pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak di lapangan. Ini berarti, profesionalisme guru perlu terus ditingkatkan sejalan dengan tugas yang dipikulnya, seiring dengan tuntutan persaingan global di era kesejagatan. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), guru dituntut memiliki kompetensi, terutama dalam mengelola proses pembelajaran (PBM). Guru harus mampu merancang dan mengelola pembelajaran yang efektif, sehingga dapat mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam KTSP yang berbasis kompetensi, pembelajaran dilaksanakan dengan berpusat pada peserta didik (student centered). Guru diharapkan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dalam pembelajarannya. Pembelajaran dengan pendekatan CTL merupakan konsep pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan dunia nyata peserta didik. Prinsip yang melatar belakangi konsep pembelajaran dengan pendekatan CTL adalah pernyataan bahwa “belajar akan lebih bermakna apabila peserta didik ‘mengalami’, bukan ‘mengetahui’ apa yang dipelajari”. Pembelajaran dengan pendekatan CTL didasari oleh filosofi “konstruktivisme” hasil gagasan Jean Piaget (Swis), dan Lev Vygotsky (Rusia), yang memuat 5 (lima) unsur dasar, yaitu : 1. Activating knowledge (pengaktifan pengetahuan yang sudah ada) 2. Acquiring knowledge (pemerolehan pengetahuan baru) 3. Understanding knowledge (pemahaman pengetahuan) 4. Applying knowledge (mempraktekkan pengetahuan) 5. Reflecting knowledge (refleksi terhadap pengetahuan) Kelima unsur dasar itulah yang mengharuskan pembelajaran dalam KTSP, yang berbasis kompetensi untuk berpusat kepada peserta didik (student centered). Hal tersebut menuntut kita (guru) untuk bisa mengubah paradigma “guru akting di depan kelas, dan peserta didik menonton” menjadi “peserta didik belajar dan bekerja, sedang guru mengarahkan dan memfasilitasi”. Konsekuensi dari perubahan paradigma tersebut adalah guru perlu menggunakan model pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajarannya. Menurut Pupuh Fathurrohman (2007) seperti dikutip Lucia H Mardyasari, keaktifan peserta didik mencakup kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok. Oleh karena itu interaksi dikatakan maksimal apabila terjadi antara guru dengan semua peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan media pembelajaran, dan peserta didik dengan dirinya sendiri, namun tetap dalam kerangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu strategi yang tepat. Di era globalisasi ini sangat dimungkinkan untuk menggunakan teknologi yang lebih modern. Pendidikan merupakan sentral kemajuan bangsa sangat membutuhkan teknologi dalam mengembangkan strategi pembelajaran baik untuk guru, terlebih untuk peserta didik. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan media sebagai perantara dan dalam kondisi tertentu dapat mewakili guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Di era kesejagatan ini, pembelajaran tidak bisa menghindar dari penggunaan media berbasis TIK. Perlu diluruskan di sini, bahwa yang termasuk perangkat TIK bukan hanya komputer dan / atau internet saja, tetapi juga termasuk di dalamnya Radio, Tape recorder, DVD/VCD, Televisi, Camera / Handycam, dan Handphone / telepon. Jika beberapa diantara media tersebut digabungkan, maka kita biasa menyebut dengan multimedia. Penggunaan media selain komputer dan / atau internet mungkin sudah tidak asing lagi bagi para guru. Tetapi pemanfaatan komputer dan / atau internet dalam pembelajaran mungkin masih bisa dikatakan sangat kurang intensitasnya. Pemanfaatan komputer oleh guru masih sebatas untuk pembuatan perangkat pembelajaran. Di lain pihak, para peserta didik kita saat ini sudah sangat akrab bahkan bisa dikatakan tidak bisa terlepas dari komputer (internet). Kondisi ini sebenarnya merupakan salah satu modal penting bagi para guru untuk membuat desaign pembelajaran yang melibatkan pemanfaatan kemajuan teknologi komputer (internet). Tekno.Kompas.com (2007) seperti dikutip oleh Lucia H Mardyasari, menulis bahwa kebutuhan akan media bahan ajar berbasis multimedia sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini. Oleh karena itu sudah sangat mendesak juga bagi guru mata pelajaran mengembangkan medianya berdasarkan teknologi informasi komunikasi ini. Pemanfaatan internet dalam pembelajaran merupakan konsep bagaimana memanfaatkan internet dalam pembelajaran. Beberapa pemanfaatan internet untuk kepentingan pembelajaran antara lain sebagai media browsing, media searching, sumber bahan ajar, dan komunikasi. Bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengintegrasikan internet dalam pembelajaran. Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet dalam semua bidang seperti bisnis, akademis, pemerintahan, organisasi, dan sebagainya. E-learning atau belajar secara elektronik, kini telah menjadi tren di dunia pendidikan. Berbagai layanan e-learning juga banyak disediakan di internet. Sebagai gudangnya informasi, banyak hal yang dapat kita gali dari internet, saat ini banyak situs-situs yang berfungsi sebagai penyedia bahan belajar mulai dari pengetahuan yang bersifat umum hingga materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Berikut ini beberapa situs yang menyediakan layanan sumber belajar: www.howstuffworks.com (Situs Pengetahuan Umum), www.e-dukasi.net (Situs Penyedia Bahan Belajar Sekolah), www.ilmukomputer.com (Situs Pengetahuan Komputer) dan masih banyak lagi layanan bermanfaat yang disediakan di internet. Layanan lain di internet yang sangat populer dan bisa dimanfaatkan sebagai media komunikasi dalam pembelajaran adalah E–mail. E-mail, singkatan dari electronic mail, dalam bahasa Indonesia dapat diartikan surat elektronik. Layaknya surat biasa, E-mail berguna untuk mengirimkan pesan dalam format data elektronik dari suatu komputer ke komputer lain, melalui sebuah LAN atau internet untuk media pengirimannya. E-mail bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran sebagai media pengumpulan tugas. Beberapa penyedia layanan e-mail adalah: Yahoo (http://mail.yahoo.com), Plasa (www.plasa.com), Telkom ( www.telkom.com), Gmail (http://mail.gmail.com). Layanan lain yang cukup populer di internet dan bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah blog atau weblog. Sesuai dengan perkembangan jaman, belakangan ini sudah banyak beredar situs-situs yang menyediakan blog secara gratis tanpa harus mengerti bahasa pemrogramannya. Beberapa diantaranya yang cukup banyak penggunanya adalah Blogger.com, dan wordpress.com. Untuk membuat sebuah blog cukup diperlukan 3 langkah, yaitu buat account, beri nama blog, dan pilih template. Tentu sebelumnya kita harus sudah punya alamat e-mail. Dalam pembelajaran, blog bisa dimanfaatkan sebagai media penyampaian tugas dan materi pembelajaran. Begitu banyak layanan internet yang bisa dimanfaatkan oleh kita (guru) dalam pembelajaran. Pada akhirnya semua tergantung sikap kita, memanfaatkannya dengan bijaksana demi kemajuan pendidikan, atau membiarkannya dan tetap pada sikap mempertahankan status quo. Perubahan hanya akan terjadi apabila didasari oleh sikap ingin maju. Tidak harus revolusioner, tetapi kita harus melakukan aksi, sekecil apa pun untuk memulainya. Tidak sedikit masyarakat yang belum bisa memanfaatkan kemajuan teknologi itu. Untuk itu tidaklah berlebihan jika kita yang kebetulan sudah bisa menikmatinya dengan mudah harus lebih bersyukur dengan mencoba mulai memanfaatkannya guna menyongsong program ”Pembelajaran Berbasis TIK” yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

26 Mei 2009

GELAR SENI SPENSA DALAM RANGKA UJIAN PRAKTEK SENI BUDAYA

        Bulan Mei ini merupakan detik-detik terakhir bagi peserta didik kelas IX SMP N 1 Muntilan untuk mengakhiri pendidikannya di sekolah. Setelah akhir April mereka menempuh Ujian Nasional, dilanjutkan dengan Ujian Sekolah di awal Mei, kini mereka harus melewati satu tahap lagi dengan menempuh Ujian Praktek untuk beberapa mapel, yaitu Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Seni Budaya, Penjasorkes, TIK, EFT, dan Mulok Sekolah.         Selain mapel Seni Budaya, ujian praktek dilaksanakan secara bergantian setiap kelas selama 8 hari sesuai jadwal, dimulai tanggal 18 Mei 2009. Khusus untuk Seni Budaya (Tari dan Musik) tahun ini SPENSA mengemas dalam bentuk yang lain dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setelah melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait di sekolah, tahun ini diputuskan mengemas ujian praktek Seni Budaya dalam bentuk GELAR SENI yang pelaksanaannya hanya 1 hari, pada hari Sabtu, 23 Mei 2009.       Salah satu tujuan mengemas ujian praktek seni budaya dalam bentuk itu adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan ujian praktek mapel Seni Budaya (Tari dan Musik). Dengan mengemas dalam bentuk gelar seni yang bisa ditonton oleh semua warga sekolah, disamping aspek utama penilaian, yaitu Wiraga, Wirama, Wirasa, Kekompakan, dan Rias (Kostum), para peserta juga diuji ‘nyalinya’ untuk menampilkan bakat dan kemampuannya di bidang tari dan musik dihadapan para penguji dan penonton secara umum. Dengan demikian, diharapkan para peserta ujian tampil lebih ekspresif dan atraktif. Bagi kelas VII dan VIII, ajang itu bisa dimanfaatkan sebagai media belajar membuat apresiasi seni.        Sajian tari dari peserta secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu TpI (Topeng Ireng)-juga biasa disebut Ndayakan, Topengan, dan Tari Kreasi-beberapa diantaranya bernuansa Islami. Hampir semua kelompok putra menampilkan TpI dan Topengan, disamping satu kelompok yang tampil beda dengan Warokan, dan dua lainnya tampil dengan nuansa Pramuka (tari Semapore) serta tarian bernansa budaya Jepang. Untuk kelompok putri, hanya 1 kelompok yang menampilkan TpI, yang lain menampilkan tari kreasi.         Total terdapat 40-an kelompok yang tampil dalam interval waktu kurang lebih 9 jam, mulai 09.00 s.d. 18.00. Semula panitia memperhitungkan maksimal hanya 5 jam selesai. Namun bidang musik yang diikuti oleh 21 peserta dari kelas cibi memerlukan waktu lebih lama daripada tari. Mereka harus tampil membawakan sebuah lagu pop nasional, sebuah lagu pop manca, dan demo memainkan sebuah alat musik. Secara matematis, bidang musik memerlukan waktu sekitar 4 jam sendiri untuk menyelesaikannya, dengan asumsi minimal setiap peserta tampil selama 12 menit. Molornya waktu dari yang diperkirakan ini mengundang reaksi cukup keras dari salah seorang yang mengaku orang tua/wali peserta didik yang mengikuti ujian. Sesaat setelah ujian praktek selesai (kurang lebih jam 17.45), salah seorang yang mengaku orang tua peserta menghubungi sekolah via telepon yang diterima oleh salah seorang guru yang dengan setia menyaksikan acara itu hingga selesai. Lewat telepon, orang itu mengatakan (kurang lebih) : “…katanya sekolah RSBI, kok tidak bisa me-manage waktu…”. Atas kejadian itu, pihak sekolah dan panitia penyelenggara menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan menjadikan hal tersebut sebagai masukan positif guna menyusun perencanaan even serupa di tahun-tahun mendatang.         Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, gelar seni dalam rangka ujian praktek seni budaya di SPENSA berjalan sangat rancak dan SUKSES. Semua peserta menampilkan bakat dan kemampuannya di bidang tari dan musik secara maksimal. Meski sudah dandan sejak pagi dan harus tampil belakangan, antusias dan semangat mereka tidak turun sedikitpun. Semua peserta merasa senang, penguji pun senang, penonton juga puas dengan sajian yang ditampilkan…. Akhirnya semua merasa senang dan puas…. Untuk semua peserta, kami mengucapkan SELAMAT… Perjuangan dan pengorbanan yang telah Anda lakukan pasti membuahkan hasil yang TERBAIK…

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan