TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

04 November 2020

CINTA SEGITIGA MEMBAWA BAHAGIA

Oleh: Yuliyanto

 

Segitiga merupakan sebuah bangun datar dalam matematika yang memiliki tiga buah titik sudut yang saling terhubung oleh sebuah ruas garis antara satu dengan lainnya. Istilah cinta segitiga mungkin muncul dengan mengacu pada salah satu sifat bangun segitiga tersebut. Oleh karenanya istilah itu sering digunakan untuk menggambarkan sebuah hubungan yang melibatkan tiga orang. Keterlibatan tiga orang dalam hubungan itu, pada sebuah referensi bahkan dikatakan bersifat romantis, artinya mesra dan mengasyikkan.

Dalam penerapannya, pada umumnya istilah cinta segitiga memiliki kecenderungan makna negatif. Tetapi sebenarnya dalam banyak konteks yang lebih luas istilah itu bisa juga bermakna sangat positif. Sebagai contoh dalam dunia pendidikan, dikenal istilah tri pusat pendidikan, yang di dalamnya memuat tiga komponen, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hubungan diantara ketiganya yang sangat harmonis, sebenarnya bisa dimasukkan dalam kategori cinta segitiga tersebut. Bukankah ini salah satu makna positif dari cinta segitiga?

Sumber: Koleksi pribadi


Dalam tulisan ini, istilah cinta segitiga dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan yang harmonis diantara tiga buah komponen pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat (komite sekolah). Adapun maksud dari hubungan yang harmonis dalam konteks ini, yaitu hubungan diantara ketiganya dalam membangun komunikasi dan melakukan  kolaborasi untuk secara bersama-sama mensukseskan berbagai kegiatan. Bangunan komunikasi dan kolaborasi ini sesuai dengan sifat segtiga yang memiliki tiga buah titik sudut  yang saling terhubung antara satu dengan lainnya.

Komunikasi diantara ketiga komponen menjadi hal yang utama, karena faktor ini yang akan menjadikan hubungan itu harmonis dengan pemahaman yang sama antara satu komponen dengan komponen lainnya. Bangunan komunikasi yang kuat diantara ketiga komponen akan menjadikan ketiganya berjalan seia sekata dalam berbagai kegiatan. Hal ini akan menumbuhkan semangat diantara ketiga komponen untuk berkolaborasi, saling berkerja sama dalam berbagai kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Untuk menciptakan bangunan komunikasi yang kokoh, tentu saja komponen sekolah menjadi kuncinya. Oleh karena itu jika digambarkan dalam bangun segitiga, komponen ini akan menjadi puncaknya, sedangkan dua komponen lainnya, yaitu keluarga dan masyarakat (komite) menjadi bagian dari alas segitiga itu. Hal ini memuat makna bahwa, sebelum sampai kepada keluarga dan masyarakat (komite), bangunan komunikasi internal di sekolah harus kokoh terlebih dahulu. Semua komponen sekolah harus sudah memiliki pemahaman yang sama, seia sekata berjalan seirama terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

Setelah bangunan komunikasi internal kokoh, komponen kedua yang harus juga memiliki pemahaman yang sama adalah masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh komite sekolah. Oleh karena itu, semua hal yang sudah dikomuniaksikan secara internal harus dikomunikasikan kepada masyarakat melalui komponen itu, yaitu komite sekolah. Proses komunikasi dalam hal ini bersifat dua arah, artinya sekolah kepada komite dan sebaliknya dari komite kepada sekolah. Hal ini dilakukan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan hal-hal yang sudah dikomunikasikan secara internal yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Hasil komunikasi antara sekolah dan komite sekolah tersebut selanjutnya harus dikomunikasikan kepada keluarga yang juga bagian dari masyarakat, dalam hal ini meliputi siswa beserta orang tua/wali. Komunikasi ini pun bersifat dua arah, dalam arti komponen keluarga sebagai bagian dari masyarakat juga dapat memberikan masukan kepada sekolah secara langsung maupun melalui komite sebagai perwakilan dari komponen masyarakat. Proses ini memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu untuk membangun pemahaman yang sama diantara ketiga komponen, sehingga ketiganya dapat berjalan seirama dengan arah dan tujuan yang sama pula.

Keberhasilan proses di atas akan menghasilkan sebuah bangunan cinta segitiga diantara ketiga komponen yang kokoh dan harmonis. Dengan kondisi seperti ini akan memunculkan rasa kebersamaan yang tinggi diantara ketiga komponen tersebut. Rasa kebersamaan yang tinggi akan memunculkan kolaborasi yang bagus diantara ketiganya dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Kolaborasi yang bagus diantara ketiganya akan mewujud dalam bentuk kerja sama yang baik dalam mengeksekusi berbagai kegiatan. Dengan demikian peluang berhasil akan lebih besar diraih, dan kondisi seperti ini akan menumbuhkan rasa puas serta bahagia bagi semua komponen yang terlibat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan