TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

31 Januari 2021

MENGINTIP PENDIDIKAN MASA DEPAN

Yuliyanto

 

Saya awali tulisan ini dengan sebuah kutipan pesan dari salah seorang Sahabat Nabi, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, sungguh mereka akan menghadapi masa depan yang berbeda dengan zamanmu”. (Ali Bin Abi Thalib).

Terdapat beberapa makna tersirat dalam pesan tersebut. Pertama, bahwa pendidikan itu harus terus berlangsung sepanjang hayat. Kedua, proses tersebut harus berlangsung sesuai dengan zamannya. Ketiga, bahwa pendidikan itu adalah sebuah investasi jangka panjang.

Salah satu komponen operasional untuk memenuhi kriteria sesuai dengan zamannya, adalah kurikulum. Oleh karena itu kurikulum selalu dan akan selalu berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan dan perkembangan zaman. Guru sebagai penghuni garda terdepan pendidikan seharusnya memahami dan menyadari hal tersebut, dan tidak sebaliknya menjadi “alergi” dengan perubahan dan perkembangan kurikulum.

Sumber: Koleksi pribadi

Masa pandemi covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2019 lalu, bisa jadi menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita semua untuk menyiapkan pendidikan di masa mendatang. Oleh karena itu, masa pandemi ini seharusnya menjadi masa untuk kita semua (termasuk guru) untuk terus mengembangkan dan mencoba berbagai metode pembelajaran yang tepat untuk mempersiapkan pendidikan di masa yang akan datang. Sangat mungkin terjadi pembelajaran di masa yang akan datang akan banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang kita peroleh di masa pandemi ini.

Bagaimana cara kita (guru) mengembangkan berbagai metode pembelajaran di masa pandemi ini? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di masa pandemi menjadi salah satu jawaban ilmiah untuk pertanyaan tersebut. Apakah bisa guru melakukan PTK di masa pandemi? Semula hal ini menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan oleh guru di masa pandemi. Tetapi belakangan terjadi perkembangan yang membolehkan kegiatan tersebut tetap bisa dilakukan di masa pandemi seperti saat ini.

“Bagaimana guru dapat mengembangkan metode pembelajaran jika PTK di masa pandemi dilarang?”, demikian kata seorang profesor yang juga rektor sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah. PTK di masa pandemi tetap bisa dilakukan oleh guru, dengan catatan semua proses pembelajaran yang dilakukan guru dapat tejamin dapat diamati. Yang tidak bisa itu jika proses pembelajaran yang dilaksanakan guru secara daring, tetapi perilaku siswanya tidak bisa diamati. Sebagai contoh, pada saat proses pembelajaran, fasilitas video dimatikan semua. Begitu penjelasan lebih lanjut dari sang profesor.

Setelah masa pandemi ini, kelak revolusi industri 4.0 akan tetap dan terus berlangsung. Dunia pendidikan akan banyak dipengaruhi dan sebagian besar akan mengalami perubahan dan perkembangan. Jika saat ini tidak ada guru yang mencoba mengembangkan metode-metode pembelajaran melalui kajian ilmiah seperti PTK, bagaimana mungkin nanti guru akan bisa melakukan pembelajaran yang sesuai dengan zaman?

Seorang profesor dari sebuah perguruan tinggi lain di Jawa Tengah mengatakan, “Kelak akan sangat mungkin muncul banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang dikelola oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pendidik”. Siapa yang menyangka saat ini banyak muncul restoran yang dikelola oleh orang yang tidak memiliki latar belakang bisnis tersebut? Demikian sang profesor menggambarkan hal yang mungkin akan terjadi juga di dunia pendidikan, seperti berkembangnya bisnis-bisnis online saat ini.

Kelak akan sangat mungkin terjadi, seorang siswa terdaftar di sekolah A, tetapi bisa mengikuti proses pembelajaran di sekolah B, sekolah C, dan seterusnya. Begitu sang profesor pertama menambahkan penjelasan tentang kemungkinan yang bisa terjadi pada dunia pendidikan di masa mendatang. “Saat ini sudah mulai terjadi hal yang demikian di beberapa perguruan tinggi di Indonesai”, demikian tambhanya meyakinkan.

Disamping dipengaruhi oleh laju revolusi industri 4.0, pendidikan di mas mendatang juga dipengaruhi oleh benturan peradaban sebagai dampak globalisasi. Diprediksi sekitar 14,2 juta tenaga kerja cakap akan berimigrasi antar negara ASEAN. Hal lain yang juga memengaruhi pendidikan masa mendatang yaitu peningkatan daya saing SDM, yang diperkirakan sekitar 58 juta tambahan tenaga kerja cakap di tahun 2030. Dari sisi siswa, hal yang sangat memengaruhi pendidikan masa mendatang adalah karakteristik generasi milenial (ZGen) sebagai pembelajar yang cepat dan cerdas melalui berbagai media sosial digital.

Karakteristik ZGen perlu mendapat perhatian lebih bagi para guru dalam mencoba dan mengembangkan metode pembelajarannya. Walaupun diprediksi kelak akan banyak sekolah yang tidak dikelola oleh orang dengan latar belakang pendidik, namun guru akan tetap dan terus memiliki peran penting di dalamnya. Pengembang metode pembelajaran akan tetap menjadi bagian dari guru pada setiap zamannya.

Masa pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini harus kita (guru) tangkap sebagai sebuah kesempatan yang diberikan oleh Allah Tuhan yang Maha Kuasa untuk bersiap dan menyiapkan menghadapi pendidikan di masa mendatang. Pengembangan berbagai metode pembelajaran melalui berbagai cara, termasuk melalui kajian-kajian ilmiah seperti PTK seharusnya menjadi ladang bagi kita (guru). Dengan demikian, kelak kita akan siap dan benar-benar bisa melaksanakan tugas mendidik anak-anak yang benar-benar sesuai dengan zamannya, sesuai pesan saah seorang Sahabat Nabi yang saya sampaikan di awal tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan