TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

11 September 2020

PERUBAHAN

Oleh: Yuliyanto



Beberapa hari terakhir pikiran saya tergoda untuk mengganti theme atau motif tampilan halaman blog pro-edukasi setelah hampir sebelas tahun tidak pernah menggantinya. Saya mencoba masuk akun blogger dan melihat berbagai macam motif yang ditawarkan. Saya mulai mencoba klik salah satu diantaranya kemudian melihat preview tampilan yang dihasilkan. Tampak lebih terasa hidup tampilan tersebut. Tetapi ada perasaan ragu untuk menggantinya. Ada perasaan yang sudah cukup nyaman dengan tampilan sebelumnya. Dengan beberapa pertimbangan, hari berikutnya jadilah saya memutuskan untuk menggantinya dan menghasilkan tampilan baru seperti yang Anda lihat saat ini.

Gambaran di atas menunjukkan bahwa sebuah perubahan terjadi karena adanya sebuah keinginan, tindakan, dan hasil. Dalam konteks di atas keinginan dimaksud yaitu untuk membuat tampilan yang berbeda dari sebelumnya. Untuk mewujudkannya dipilihlah beberapa macam tawaran yang disediakan sebagai langkah awal tindakannya. Dengan terlebih dahulu melihat pratinjau dan melalui berbagai pertimbangan yang matang baru dibuat keputusan menetapkan pilihannya mengakhiri tindakan tersebut. Dengan demikian hasil yang berupa tampilan baru yang diinginkan dapat terwujud.

Perubahan merupakan sesuatu hal atau keadaan yang berubah, yaitu menjadi berbeda dari keadaan sebelumnya. Disadari ataupun tidak setiap saat kita selalu mengalami perubahan dalam berbagai hal, baik secara fisik maupun non fisik. Bahkan perubahan ini merupakan sesuatu yang harus selalu kita lakukan sebagai sebuah upaya untuk berubah menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya. Jika kita sendiri tidak mau melakukannya niscaya perubahan itu tidak akan terjadi. Ruth Casey seperti dikutip Much. Khoiri dalam bukunya “Writing is Selling” mengatakan bahwa, “Hanya ada satu orang yang mampu mengubah Anda, yakni Anda sendiri”. Hal ini sejalan dengan salah satu firman Allah bahwa “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila tidak mau mengubah nasibnya sendiri”.

Secara matematis terdapat tiga nilai perubahan yang mungkin terjadi, yaitu positif, nol, atau negatif. Perubahan yang bernilai positif dimaknai sebagai sebuah peningkatan, yaitu perubahan yang membawa ke kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Jika hal ini yang terjadi maka berdasarkan para alim kita merupakan golongan orang yang beruntung. Perubahan yang bernilai nol memuat makna bahwa kondisi sekarang dan sebelumnya sama atau tidak terjadi perubahan apapun, dan kita termasuk golongan yang merugi. Adapun perubaan yang nilainya negatif dapat ditafsirkan sebagai sebuah penurunan, artinya kondisi akhir justru lebih jelek dari kondisi awalnya, sehingga kita akan menjadi bagian dari kelompok orang yang celaka.

Ketiga kondisi tersebut merupakan sebuah pilihan bagi kita semua, dan sebaik-baik pilihan kita harus selalu berupaya melakukan perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hari ini (Jumat, 11 September 2020) kebetulan saya mendapat undangan untuk mengikuti sebuah pertemuan yang membicarakan tentang hal yang berkaitan dengan salah satu perubahan. Dalam hal ini adalah perubahan yang berkaitan dengan kenaikan jabatan fungsional guru. Ini saya nilai sebagai salah satu contoh pendukung yang pas untuk menggambarkan sifat opsional dari perubahan.

Seperti ditetapkan dalam peraturan pemerintah yang berlaku hingga saat ini, seorang guru dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setelah memenuhi angka kredit tertentu dari berbagai unsur yang ditetapkan. Salah satu diantaranya, yang dalam pertemuan tadi dibahas dan disimpulkan menjadi salah satu penyebab utama yang menghambat kenaikan pangkat ini adalah unsur publikasi ilmiah dan karya inovatif (piki). Banyak teman-teman guru, setidaknya yang bisa saya amati di tempat saya dan menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut, masih rendah kemauannya untuk melakukan kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi komponen penilaian tersebut.

Sumber: Koleksi pribadi

Unsur piki menjadi sebuah pilihan bagi guru, mau melakukan untuk membuka peluang bisa dinilaikan sebagai syarat kenaikan pangkatnya. Pun sebaliknya tidak melakukannya dengan konsekuensi tetap akan terus berada pada kondisi sekarang tanpa ada peluang sama sekali untuk proses kenaikan pangkatnya sesuai ketentuan yang berlaku. Unsur lain yang menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan, disamping kemauan melakukan piki, hal yang menjadi penghambat kenaikan pangkat guru adalah pikiran pragmatis, bahwa kenaikan pangkat tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan gaji dan tunjangan yang melekat dengannya yang akan diterima di kemudian hari. Pun kegiatan piki yang dilakukan oleh sebagian kecil lainnya semata-mata untuk memenuhi syarat kenaikan pangkatnya, termasuk bagian dari motivasi pragmatis yang berpotensi menjadi pengghambat tersebut. Mengapa demikian?

Motivasi melakukan kegiatan piki, bentuk apapun yang semata-mata hanya untuk memenuhi syarat kenaikan pangkatnya akan berpotensi menghalalkan segala cara, dan dapat melemahkan semangat yang menjurus pada rasa putus asa. Motivasi pragmatis bisa menutup pikiran untuk melakukan perbaikan yang mungkin disarankan oleh penilai. Yang umum terjadi, untuk menilaikan sebuah piki harus melalui sebuah proses perbaikan, yang mungkin bisa terjadi beberapa kali. Dalam kondisi seperti ini, yang diperlukan adalah motivasi untuk melakukan perubahan sesuai saran yang disampaikan, agar komponen piki kita menjadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak semata-mata untuk memenuhi syarat tersebut.

Komponen piki tidak jauh dari keterampilan menulis. Oleh karena itu sebaik-baik cara melatihnya adalah dengan cara belajar menulis, mengaitkannya dengan tupoksi dengan tujuan untuk memperbaiki pelaksanaan tupoksi tersebut. Membaca dan memedomani ketentuan yang telah ditetapkan dan disebarluaskan menjadi sebuah keharusan dalam meyusun laporan. Hal ini dilakukan agar kelak pada saat digunakan sebagai syarat pengusulan kenaikan pangkatnya, tidak banyak mengalami masalah. Perubahan pola pikir dari pragmatis menjadi praktis menjadi salah satu kunci yang bisa mengatasi permasalahan kemandegan proses kenaikan pangkat ini.

1 komentar:

  1. perubahan
    titik awal menuju pergerakan positif...memilih peluang sukses..hehe

    BalasHapus

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan