TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

22 September 2020

KETIKA RASA ITU HADIR KEMBALI

 Oleh: Yuliyanto


Pernahkah Anda menikmati rasa dari kopi wine? Secara tidak sengaja, karena penasaran ingin mencoba rasa kopi tersebut, saya dan seorang teman memutuskan memilih jenis minuman tersebut. Tepatnya sekitar sebulan yang lalu peristiwa itu terjadi di sebuah warung yang cukup kekinian, ketika kami bersepakat berkumpul untuk membicarakan sesuatu di tempat itu. Sebelum fokus pada topik pembicaraan yang telah direncanakan, masing-masing memilih dan menentukan menu makanan dan minuman yang ditawarkan dalam daftar yang tersedia.

Pemilihan dan penentuan menu makanan relatif cepat diselesaikan dalam waktu beberapa saat saja setelah melihat daftar menu yang ditawarkan. Beberapa teman lain ketika memilih dan menentukan menu minuman pun cukup cepat, mereka nampak seperti sudah sangat mengenalinya. Tiba pada giliran kami berdua, yang mungkin baru pertama kali masuk ke warung itu, penentuan menu minuman terjadi sedikit lebih lama dibandingkan beberapa teman tersebut. Hal ini terjadi karena terdapat tulisan kopi wine dalam daftar menu yang membuat kami berdua cukup tertarik. Setelah berembuk sebentar, akhirnya kami bersepakat menetapkan jenis kopi tersebut pada daftar pesanan.

Sumber: Koleksi pribadi

Cukup lama kami berdua menunggu disajikannya kopi tersebut, dibandingkan pesanan jenis minuman lainnya. Sampai pada gilirannya, seorang pelayan mengantarkan dua gelas dengan bentuk sedikit berbeda dengan lainnya, berisi cairan berwarna merah kehitaman yang tidak memenuhinya. Menemani dua gelas tersebut disertakan dua buah gelas kosong yang berukuran sangat kecil. Mungkin karena kurangnya pengalaman, kami berdua masih belum mengerti mengapa gelas kosong sangat kecil itu menyertai dua gelas berisi cairan berwarna merah kehitaman, yang tidak lain adalah kopi wine yang kami tulis dalam daftar pesanan tadi.

Beberapa saat kemudian, saya mencoba mengambil salah satu gelas berisi cairan merah kehitaman tadi. Saya pegang-pegang terlebih dahulu, mencoba mendekatkan ke hidung untuk menikmati aromanya, kemudian perlahan mencicipinya sangat sedikit. Beberapa saat berikutnya, saya taruh kembali gelas tersebut di tempat semula. Seorang teman yang juga pesan munuman yang sama mencoba mengikuti apa yang saya lakukan, dan beberapa saat kemudian dia juga meletakkan kembali seperti yang saya lakukan. Kami saling berpandangan beberapa saat, tetapi tetap diam seolah ingin menikamti rasa istimewa kopi wine tadi tanpa teman lain mengetahuinya. Hingga pertemuan mau berakhir pun kami tidak menyentuh apalagi meminumnya kembali kopi wine tersebut. 

Menjelang akhir pertemuan barulah terkuak rahasia mengapa kami berdua tidak meminum lagi kopi wine itu. Hal ini berawal dari teguran seorang teman, “Kok gak dihabiskan kopinya?” Kami berdua tidak menjawabnya tetapi berbalik menawarkan, “Kalau mau ikutan nyoba rasanya boleh”. Ternyata tidak ada satu pun yang mau ikut mencicipi rasa kopi wine itu. Seorang teman lainnya mencoba mengutak-atik dari namanya, kopi wine yang diterjemahkan kopi anggur (wine) dan dimaknai sebagai kopi yang dicampur dengan anggur. Akhirnya kamipun berbagi cerita, “Pokoknya mantap, bikin kepala gliyer”, menggambarkan pahitnya rasa kopi tersebut, dan tertawalah kita semua sekaligus mengakhiri pertemuan tersebut. 

Hingga sebelum saya membuat tulisan ini pun saya belum mengetahui persis apa sebenarnya kopi wine itu. Apakah benar seperti yang dimaknai oleh teman-teman tadi sebagai campuran antara kopi dan anggur? Ketika ingat rasa kopi itu, saya mencoba mencari tahu apa sebenarnya kopi wine itu. Dari salah satu referensi yang saya temukan, ternyata sama sekali bukan seperti yang ditafsirkan teman-teman tadi. Memang wine dapat diartikan anggur, namun dalam kopi wine tidak diartikan sebagai campuran kopi dan anggur. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa ternyata kopi wine adalah kopi yang telah mengalami proses fermentasi sebelum menjadi biji kopi. 

Lalu bagaimanakah sebenarnya rasa kopi wine itu? Di akhir artikel tersebut, penulis (yang tidak menyebutkan namanya) membagikan pengalamannya menikmati rasa kopi wine. Menurutnya, rasanya cukup unik, segar, asam, dan berbeda sensasinya. Saya sendiri bersama seorang teman tadi memiliki pengalaman yang berbeda mengenai rasa kopi wine tersebut. Menurut kami berdua tidak ada rasa segar dan asam di dalamnya. Yang ada hanyalah rasa yang sangat pahit, dan mungkin rasa itu yang dikatakan sebagai unik dan berbeda sensasinya. Mungkin kesan ini muncul karena sebenarnya kami berdua bukan penikmat kopi sejati. Bahkan pemilihan kopi wine tadi pun hanya berdasarkan rasa penasaran karena baru pertama mengetahui, tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup tentang kopi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan