TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

23 Agustus 2020

ANDA ADALAH YANG ANDA BACA

leh: Yuliyanto
(16 Juni 2020)


Judul ini saya ambil dari sebuah ungkapan dari Esko Valtaoja – You Are What You Read. Dia adalah seorang penulis yang juga ahli astronomi dan ahli biologi amatir yang dilahirkan di kota Kemi – Finlandia. Ungkapannya ini mencerminkan betapa hebatnya pengaruh yang ditimbulkan dari aktivitas membaca oleh seseorang. Mengapa saya maknai demikian? Karena dari ungkapan ini, identitas seseorang ditentukan oleh apa dan seberapa banyak yang dibacanya.

Banyak ungkapan serupa yang menunjukkan betapa pentingnya membaca bagi kita. Misalnya kita mengenal ungkapan, “membaca adalah jendela ilmu pengetahuan”. Bukankah ini menunjukkan bahwa dengan membaca kita bisa melihat pemandangan (pengetahuan) yang beraneka ragam? Dengan kata lain, orang yang tidak/kurang membaca ibarat tinggal di sebuah rumah yang tidak/kurang memiliki jendela. Tidak bisa melihat indahnya pemandangan di luar, pun menghirup udara segar dari luar. Bukankah ini merupakan sesuatu yang kurang menyehatkan?

Ada juga yang mengatakan, seperti dikutip Much. Khoiri dalam bukunya "Sapa Ora Sibuk", bahwa “orang yang rajin membaca bagaikan sedang melihat masa lalu dan masa depan. Hadir di setiap sejarah, dan hadir di setiap imajinasi orang-orang hebat”. Ini berarti dengan rajin membaca kita akan bisa menjelajahi kehidupan di masa lalu, sekarang (yang sedang berlangsung), dan bahkan masa yang akan datang. Ungkapan bahwa kita memiliki waktu kemarin (yang tidak bisa kita ulangi) seoalah bisa kita jelajahi kembali hanya dengan membaca. Pun waktu esok (yang belum tentu bisa kita alami) dapat kita jelajahi sekarang melalui membaca dengan segala macam bentuk imajinasinya.

Dalam proses pembelajaran pun membaca akan menjadi penentu bagi seseorang menikmati kelancaran dan keberhasilan pada tahapan selanjutnya. Seperti disampaikan oleh seorang nara sumber dalam sebuah kajian bahwa tahapan belajar bagi seseorang itu meliputi: membaca, mendengarkan, menanyakan, melakukan, dan mengajarkan (kepada orang lain). Ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran, kenyamanan seseorang mendengarkan, keaktifan bertanya, keterampilan melakukan, dan kemampuan mengajarkan yang dipelajari sangat ditentukan dari kegiatan membaca sebelumnya.

Dengan membaca terlebih dahulu kita akan sangat nyaman mengikuti tahap berikutnya – mendengarkan paparan materi yang disampaikan oleh nara sumber dalam sebuah proses pembelajaran. Hal ini karena materi yang disampaikan sudah terekam di otak kita. Tahapan mendengarkan menjadi lebih nyaman karena kita seperti tinggal memvalidasi hal-hal yang sudah kita baca dengan paparan yang disampaikan oleh nara sumber. Singkatnya kita akan merasa lebih klik dalam mengikuti paparan dari pemateri.

Dari kegiatan validasi atas yang kita baca melalui kegiatan mendengarkan akan sangat mungkin terjadi perbedaan pemahaman antara yang kita baca dan yang disampaikan oleh nara sumber. Dalam hal ini tentu kita akan menapaki tahapan ketiga yaitu menanyakannya. Apabila hal ini tidak terjadi, dalam arti semua yang sudah kita baca tidak ada perbedaan pemahaman dengan pemateri, tahapan selanjutnya yang harus kita lalui adalah melakukan/mepraktekkannya. Tahapan ini merupakan bentuk implementasi dari tiga tahapan sebelumnya, yaitu membaca, mendengarkan, dan menanyakan.

Akhirnya indikator tertinggi seseorang berhasil dalam proses pembelajaran adalah apabila mampu melakukan tahapan kelima, yaitu mengajarkannya kepada orang lain. Pada tahapan ini kita menyampaikan ide/gagasan kita (tesis) yang dapat memicu berkembangnya ide/gagasan tersebut sehingga ilmu/pengetahuan pun menjadi berkembang. Secara kuantitas kegiatan ini akan memperbanyak orang yang mengetahui ilmu/pengetahuan yang kita pelajari. Disamping itu, melalui kegiatan ini juga sangat mungkin timbul ide/gagasan baru yang bertentangan dengan yang kita sampaikan (antitesis). Jika perpaduan (sintesis) dari keduanya bisa dimunculkan, disinilah akan menjadi ide/gagasan yang baru pula, dan dengan demikian ilmu/pengetauan itu menjadi berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan