Sumber: Dokumen pribadi |
Penggunaan benda ini dilakukan dengan cara memukul di bibir lobangnya dengan sepotong kayu sebagai pasangannya. Pemanfaatan benda ini sekarang mungkin sudah tidak seperti jaman dulu. Pada beberapa puluh tahun lalu benda ini digunakan sebagai penanda terjadinya sesuatu, seperti kebakaran, pencurian, dan lainnya.
Cara membunyikannya pun berbeda-beda untuk setiap kejadian yang berbeda. Dahulu biasanya kode pemukulan benda ini ditempelkan di pos kamling dan / atau di setiap rumah warga agar dipahami oleh semua warga. Dengan demikian ketika benda itu dibunyikan, warga sekitar akan segera mengetahui peristiwa yang terjadi, dan segera melakukan tindakan pengamanan.
Saat ini pemanfaatan benda itu mungkin sudah tidak lagi seperti dahulu ketika belum ada alarm atau peralatan canggih lainnya. Setidaknya hal ini terjadi di sebuah pos kamling tempat saya melihat benda itu diletakkan. Benda itu lebih digunakan sekadar untuk penanda dimulainya kegiatan jaga di tempat tersebut.
Telah disepakati oleh warga di tempat itu, bahwa kegiatan jaga dimulai pada pukul 21.00 setiap malamnya. Oleh karenanya anggota yang mendapat giliran jaga akan membunyikannya agar anggota lainnya segera merapat ke pos kamling. Pemukulannya pun asal pukul tanpa kode tertentu. Selama anggota regu jaga belum lengkap, benda itu akan secara berkala dibunyikan untuk memanggilnya.
Jika setelah dibunyikan tetap tidak juga hadir merapat di pos, anggota lainnya akan mengecek dari keberadaan konsumsi yang ada di pos. Hal ini merupakan sebuah kesepakatan lain dari warga, bahwa anggota regu yang tidak bisa melaksanakan jaga sesuai jadwal harus menggantinya dengan paket konsumsi. Tidak ada ketentuan apa dan seberapa paket tersebut, yang penting terjalin kebersamaan diantara semua warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar