TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

23 Agustus 2020

PENJENAMAAN

Oleh: Yuliyanto
(28 Juni 2020)


Sebuah istilah baru dalam Bahasa Indonesia, setidaknya bagi saya yang tidak/kurang mengikuti perkembangan istilah bahasa. Kata ini saya kenal pada tahun 2019 pada sebuah bimtek penguatan pendidikan karakter. Dalam kamus Bahasa Indonesia istilah ini berasal dari kata jenama, yang diartikan sebagai merek, dalam bahasa Inggris kita kenal dengan istilah branding.

Banyak sekali contoh dalam kehidupan kita yang berkenaan dengan istilah ini. Saat kita membicarakan sepeda motor, tidak dipungkiri lagi pikiran sebagian besar orang akan terbawa pada sebuah merek tertentu. Pun ketika kita bicarakan tentang minuman air mineral, pikiran hampir semua orang secara otomatis tertuju ke sebuah merek tertentu yang sangat terkenal. Inilah sebuah penjenamaan, tanpa kita menyebutkan apa yang kita maksud, orang (masyarakat pengguna) sudah mengenalinya dengan sangat baik.

Berdasarkan ilustrasi di atas nampak bahwa kunci keberhasilan penjenamaan terletak pada pengenalan dan pengakuan masyarakat pengguna terhadap produk yang kita buat. Sederas dan segencar apapun narasi mapupun visualisasi yang kita sampaikan ke publik, jika punlik belum mengenali dan mengakuinya maka belum bisa dikatakan penjenamaan kita berhasil. Dengan kata lain keberhasilan sebuah penjenamaan tergantung pada pengenalan dan pengakuan publik, bukan pada pada apa yang kita klaim sebagai penjenamaan atau branding atas produk yang kita buat.

Agar publik mengenali dan mengakui tanpa harus kita mengenalkannya, diperlukan upaya-upaya nyata secara menyeluruh dan konsisten, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal harus dilakukan langkah-langkah nyata yang dapat membentuk produk yang kita hasilkan sesuai dengan penjenamaan yang kita tetapkan. Adapun secara eksternal upaya-upaya juga harus dilakukan sebagai bahan refleksi atas upaya-upaya yang sudah dilakukan secara internal. Sebagai contoh kita akan membuat penjenamaan tempat yang bersih dan nyaman, maka langkah-langkah nyata harus dilakukan secara menyeluruh dan konsisten agar kondisi tersebut selalu terjaga. Hingga pada akhirnya publik akan secara otomatis mengakui kebersihan dan kenyamanan itu tanpa kita memintanya.

Penjenamaan bisa jadi merupakan hasil dari sebuah pencitraan, tetapi tidak setiap pencitraan bisa menghasilkan penjenamaan, dalam arti membuat publik secara otomatis mengenali dan mengakui produk kita. Pencitraan yang bisa menghasilkan penjenamaan adalah yang dilakukan sebagai upaya untuk membuktikan keberadaan produk di mata publik. Sedangkan pencitraan yang dilakukan secara berlebihan yang berpotensi menciptakan ketidaksesuaian dengan keadaan yang sebenarnya, justru akan menjauhkan bahkan menghilangkan penjenamaan.

Banyak sekali kita melihat upaya-upaya dilakukan menggunakan berbagai cara, baik secara perorangan maupun kelembagaan untuk membuat publik mengenali dan mengakui keberadaan kita. Jika upaya-upaya itu belum bisa membuat publik secara otomatis mengenali dan mengakui produk kita, seperti ilustrasi sepeda motor dan air mineral tadi, maka belum bisa dikatakan kita memiliki penjenamaan. Upaya dan cara lain harus terus dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu serta konsisten hingga publik secara otomatis mengenali dan mengakui produk kita tanpa harus diminta atau melihatnya. Inilah penjenamaan atau branding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan