TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

23 Agustus 2020

REMI

Oleh: Yuliyanto
(2 Juli 2020)


Entah dari mana asalnya nama permainan kartu ini. Di beberapa daerah permainan ini sering dimainkan sekadar untuk cagak lek seperti saat ronda di pos kamling. Ada yang dengan sistem bijen (penilaian), ada pula yang cukup dengan kesepakatan pemain dengan nilai terendah yang ngocok (mengacak) kartu.

Permainan ini dimainkan oleh 4 orang dengan banyak kartu di tangan paling banyak 7 buah untuk setiap pemain. Pengumpulan nilai dilakukan dengan mengoleksi kartu seri, triple, atau rege. Kartu seri diperoleh dengan mengoleksi minimal 3 buah dengan susunan berurutan, termasuk kartu bergambar orang (K, Q, dan J).

Koleksi kartu triple dilakukan dengan mengumpulkan minimal 3 buah kartu yang bernomor sama, termasuk yang bergambar orang (KKK, QQQ, atau JJJ). Cara ini hanya boleh dilakukan oleh pemain setelah yang bersangkutan memiliki bak (susunan kartu seri). Adapun susunan kartu rege apabila seoang pemain memiliki 7 buah kartu dengan komposisi triple tanpa ngangkut (mengambil kartu yang dibuang pemain).

Penggunaan kartu joker dalam permainan ini juga beragam. Ada yang bersepakat menggubakan kartu joker bawaan, tetapi bisa juga menggunakan joker dari sebuah kartu yang dibuka di awal permainan. Cara terakhir ini biasa dikenal dengan istilah joker banting. Dengan cara ini pada setiap putaran bisa terjadi joker selalu berganti.

Dengan sistem bijen, setiap akhir putaran nilai dari masing-masing pemain dihitung dan dicatat. Pemain dengan jumlah nilai terkecil melakukan pengacakan kartu (ngocok) pada putaran berikutnya. Demikian seterusnya hingga pemain itu bisa nelampaui nilai pemain lainnya, baru bisa terjadi pergantian tugas ngocok.

Terdapat keterampilan berhitung dalam permainan ini. Mengapa demikian? Karena dalam permainan ini ada pembatasan banyak kartu maksimal 7 buah di tangan setiap pemain. Ini berarti seorang pemain yang akan ngangkut harus berhitung sedemikian rupa sehingga sisa kartu di tangan tidak lebih dari 7 buah. Jika hal itu tidak dipenuhi maka pemain itu memperoleh denda sesuai banyak kelebihan kartu di tangan. Denda ini sesuai kesepakatan awal, biasanya untuk sebuah kartu lebih didenda -25 (negatif dua puluh lima).

Dengan sistem bijen, akhir permainan disepakati di awsl oleh pemain. Jika seorang pemain telah mengumpulkan jumlah nilai tertentu, permainan berakhir. Misalnya disepakati batas nilainya 100, permainan berakhir setelah ada pemain yang berhasil mengumpulkan nilai sebanyak itu. Jika belum ada yang memperoleh nilai sebanyak yang disepakati, permainan terus berlanjut.

Masih terdapat beberapa aturan lagi dalam permainan remi ini. Aturan denda, disamping dari kelebihan kartu juga diberlakukan bagi pemain yang membuang kartu dan mengakibatkan pemain berikutnya gim (menutup). Besar denda bervariasi ditentukan dari jenis kartu yang dibuang. Di samping itu, denda juga dapat diterima oleh pemain yang membuang kartu joker, pada model joker banting.

Demikian permainan ini dimainkan sekadar untuk cagak lek biar tidak ngantuk pada saat ronda. Dengan cara ini biasanya waktu ronda menjadi tidak terasa. Hal ini mungkin karena suasana asik dan rasa senang yang timbul dari permainan ini. Begitu fokus para pemain dalam bermain remi, hingga waktu terasa berjalan sangat cepat, tahu-tahu sudah larut malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan