Sebuah simbol dapat berbentuk ucapan, tulisan, benda, atau gerakan tertentu. Ucapan salam seperti “Assalamualaikum” merupakan salah satu contoh simbol berbentuk ucapan. Dalam matematika dikenal tulisan f(x) = x + 1 yang merupakan salah satu contoh simbol tertulis. Benda-benda yang kita miliki seperti cincin dan kendaraan merupakan contoh simbol berbentuk benda. Tentu masih sangat banyak simbol-simbol yang dapat kita jumpai di sekitar kita. Gerakan dari bagian tubuh kita adalah contoh simbol gerakan sederhana.
Permasalahan yang sering muncul dan bisa berpotensi menjurus pada kesalahan, yaitu pemahaman terhadap suatu simbol sebagai substansi atau inti. Padahal simbol hanyalah tanda yang di dalamnya memuat sebuah ide atau gagasan yang seharusnya dipahami. Simbol yang berbentuk ucapan seperti “Assalamualaikum” memuat ide atau gagasan untuk mendoakan agar diberikan keselamatan. Pun simbol matematika f(x) = x + 1, memuat ide atau gagasan bahwa fungsi f memetakan x ke x + 1. Jika ide atau gagasan yang merupakan substansi dari simbol ini tidak dipahami, pasti tidak akan tahu apabila ditanya berapa nilai dari f(2), f(k), atau yang lebih kompleks f(2y - 5), dan seterusnya.
Dalam konteks yang lebih luas dan kompleks, proses wisuda yang pernah kita alami atau saat ini sedang kita saksikan merupakan contoh simbol berbentuk gerakan. Ini sesuai dengan pengertian wisuda yang dapat diartikan sebagai sebuah penanda kelulusan bagi seseorang yang telah menempuh masa belajar pada suatu jenjang pendidikan. Pun di dalam proses wisuda banyak sekali terdapat simbol-sombol, seperti toga, samir, selempang cumlaude, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sumber: Chanel Youtube Telkom University |
Selempang cumlaude yang mungkin dikenakan saat wisuda sebagai simbol lulus dengan pujian karena telah memenuhi syarat-syarat tertentu, pun harus dipahami sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan usai proses wisuda. Jangan pernah merasa bangga apalagi sombong dengan kepemilikan simbol ini, karena hal ini tidak akan bermakna apa-apa apabila ilmu yang diperoleh tidak membawa kebermanfaatan bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat luas. Sebaik-baik cara menyikapi capaian ini adalah dengan bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tunjukkan dalam cara berpikir serta tindakan nyata yang memancarkan ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar