TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE "PRO EDUKASI"

22 Agustus 2020

INGIN TETAP “GOBLOK”

Oleh: Yuliyanto
(12 Mei 2020)


“Wis ora ‘GOBLOK’ saiki wis pinter”, salah satu komentar seorang teman FB tentang tulisan saya sebelumnya yang berjudul “PAKETAN MISTERIUS” dalam serial “Menjadi ‘GOBLOK’ dalam Kesibukan”. Dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya “Sudah tidak ‘GOBLOK’ sekarang sudah pandai”. Komentar selanjutnya dari teman itu “Ditunggu seri berikutnya”, dan saya pun membalasnya dengan “Pingin tetap dan terus ‘GOBLOK’...”. Teman itu pun membalasnya lagi dengan icon tepuk jidat. Saya tidak tahu pasti arti icon tersebut, tetapi kurang lebih icon itu menggambarkan sebuah sikap heran atau tidak percaya atas jawaban saya tadi.

Ada teman lain yang juga meberikan komentar senada tentang serial tulisan saya tersebut, “Jangan paksakan orang lain untuk memahami tulisan Anda”. Ini dikarenakan tidak munculnya maksud kata “GOBLOK” dalam tulisan saya itu. Mungkin hal itu juga yang mengakibatkan teman FB tadi memberikan komentar dan icon tepuk jidat pada tulisan saya.

Ide tulisan ini terinspirasi oleh beberapa komentar teman tersebut. Mengapa saya tetap ingin menjadi “GOBLOK”? Yah ... karena saya sedang memotivasi diri saya sendiri untuk tetap dan terus belajar, termasuk belajar menulis seperti ini. Jika saya tidak terus merasa “GOBLOK” maka kemungkinan saya akan berhenti belajar menulis ini. Padahal itu merupakan sebuah keterampilan yang hanya bisa dilatih dengan cara menulis, apa pun dan seberapa pun itu, seperti yang sedang saya lakukan ini.

Kata-kata “GOBLOK” dalam serial tulisan saya juga termotivasi oleh tulisan Pak Syahrul, host dalam pelatihan menulis daring yang sedang saya ikuti. Dia memberikan sebuah gambaran sebagai motivasi dalam tulisannya, bahwa orang “PINTER” itu susah menulis karena sebelum menulis, pikirannya sudah dibayang-bayangi ketakutan. Takut jelek, takut nggak mutu, takut dikomentari, dst. Karenanya saya lebih memilih tetap menjadi “GOBLOK” saja. Ini dalam rangka terus berusaha untuk bersikap “MASA BODOH” yang akan memberikan keberanian bagi diri saya untuk terus belajar menulis, sekali lagi tentang apa pun dan seberapa pun tulisan itu.

Setelah berani menulis, saya pun belajar untuk membagikannya kepada orang lain, istilah yang lebih sedikit keren adalah mempublikasikannya. Ini saya lakukan juga dalam rangka belajar. Jika hanya terus menulis dan disimpan dalam folder di laptop, tentu saja akan berpotensi menjadikan kita bosan pada titik-titik tertentu. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut, maka saya bagikan setiap tulisan saya, walaupun masih dalam lingkup terbatas dalam bentuk catatan di FB. Dengan demikian, orang lain, setidaknya teman kita akan membaca tulisan itu. Sekali lagi dalam hal ini saya harus tetap dan terus bersikap “GOBLOK”, dalam artian “MASA BODOH”. Tulisan itu mau dibaca silahkan, tidak pun tidak apa-apa. Mau di like dan dikomentari, alhamdulillah ..., mau dikritik atau bahkan dicela pun tidak masalah, karena tulisan orang “GOBLOK”. Hehehe ...

Berikutnya kalimat “dalam kesibukan” pada judul serial tulisan saya itu merupakan konsekuensi dari keinginan untuk tetap dan terus menjadi “GOBLOK”. Saya terus berupaya mendidik diri ini untuk terus belajar dan belajar serta terus berupaya menghindari tidak belajar karena alasan kesibukan. Anda mungkin akan menilai hal itu sesuatu yang berlebihan. Tetapi sekali lagi saya sedang berproses mendidik diri saya sendiri, oleh diri saya sendiri. Oleh karena itu saya akan tetap dan terus memposisikan diri menjadi “GOBLOK”.

Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip pesan salah satu nara sumber pada sebuah pertemuan ilmiah beberapa tahun lalu: “Jangan pernah lelah dalam berproses”. Juga sebuah nasehat bijak dari seorang teman: “Sebaik-baik guru adalah yang tidak pernah berhenti menjadi murid”. Belajar, termasuk di dalamnya menulis adalah sebuah proses. Sebuah proses memerlukan waktu yang berbeda-beda diantara satu individu dan individu lainnya. Hanya dengan menikmati proses dan tidak merasa lelah melakukannya yang bisa mengantar kita menikmati hasilnya kelak, apa pun hasil itu. Ingin menjadi “GOBLOK” dalam kesibukan adalah salah satu kalimat untuk memotivasi diri saya dalam rangka terus berproses di tengah-tengah kesibukan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO REDAKSI

Mulai saat ini, serial tulisan "Menjadi 'GOBLOK' Dalam Kesibukan" tayang juga di blog ini. Semua tulisan dalam serial ini diambil dari tulisan yang sama di catatan dan dinding facebook saya. Silahkan beri penilaian: Bermanfaat, Menarik, atau Menantang di bawah artikel yang sesuai. Bagi pengguna facebook masih tetap bisa membacanya melalui link: https://www.facebook.com/mr.yulitenan