(14 Mei 2020)
Judul tulisan ini terinspirasi dari tulisan Master Emcho: AYO MENULIS SETIAP HARI dan UNGKAPAN YANG MENGUBAH DUNIA(MU), serta HostTanvan: “GOBLOK” PUN BISA MENULIS. Tentu saja isnpirasi dan motivasi lain dari teman-teman yang sungguh luar biasa juga menjadi satu tambahan motivasi untuk terus mencoba belajar dan belajar menulis, apa pun itu. Ini sekaligus sebagai jawaban atas “janji” saya untuk selalu mencoba menulis setiap hari dalam rangka mendidik diri untuk disiplin dalam berlatih di tengah-tengah kesibukan yang ada.
Saya memilih kata terus berproses sebagai bagian dari motivasi Master Emcho dalam tulisannya: UNGKAPAN YANG MENGUBAH DUNIA(MU). Beberapa tahun yang lalu saya mendapatkan ungkapan itu dari salah satu nara sumber dalam sebuah pertemuan ilmiah di Yogyakarta. Di akhir paparannya beliau menitipkan pesan kepada seluruh peserta dengan sebuah ungkapan “jangan pernah lelah dalam berproses”. Saya merasa cocok dan pas mengadopsi ungkapan tersebut dalam setiap kegiatan agar tidak mudah putus asa dan akhirnya mandhegtanpa hasil apapun, termasuk dalam kegiatan pelatihan menulis buku daring SPK ini.
Tulisan sederhana ini saya buat dalam upaya untuk terus berproses untuk bisa menulis, walaupun masih asal tulis saja. Hal ini sebagai implementasi dari membaca tulisan Host Tanvan: “GOBLOK” PUN BISA MENULIS, juga dari Master Emcho: AYO MENULIS SETIAP HARI. Saya sedang mengajak dan meyakinkan diri untuk terus berproses menjadi “GOBLOK” dengan berusaha selalu menulis setiap hari, apa pun dan seberapa pun tulisan itu. Selain itu juga untuk mengapresiasi komentar sahabat saya, Edhie yang terus memotivasi, terakhir melalui komentarnya: “Nah ini benar-benar goblok. Setidaknya goblok yang konsisten”, tentu saja juga untuk sahabat-sahabat saya lainnya yang juga terus memotivasi dengan caranya masing-masing.
Tidak mudah memang (setidaknya bagi saya) untuk menulis setiap hari. Setidaknya hari ini saya merasakan sama sekali tidak ada ide untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Tetapi jika tidak dipaksa melakukannya kok akan sia-sia mengikuti pelatihan ini, disamping juga saya akan mengingkari janji sendiri untuk belajar menulis setiap hari. Oleh karenanya saya terus mendengungkan kata-kata “GOBLOK” itu dalam pikiran saya agar perlahan bisa konsisten mengikuti motivasi dari host Tanvan: : TULIS SAJA dan dari Master Emcho: PRAKTIKKAN. Karena “GOBLOK” saya harus terus belajar, dan satu-satunya cara belajar menulis ya dengan mempraktikkannya.
Saat membuat tulisan pertama sebagai langkah membiasakan menulis setiap hari di tengah-tengah kesibukan yang ada, terasa semangat dan begitu mengalir dan berhasil, walaupan asal tulis saja dan itupun hanya beberapa paragraf. Hari kedua sampai hari keenam masih terasa mengalir ide-ide untuk dituangkan dalam tulisan. Hari ini memasuki hari ketujuh mulai terasa sedikit seret keluarnya ide itu, bahkan saya merasakan hari ini seperti tidak ada ide sama sekali untuk ditulis. Hal ini saya rasakan menjadi sesuatu yang bisa berpotensi melunturkan semangat (Hehehe). Untuk itu saya paksakan diri untuk tetap mencoba menulis.
Sebelum saya menulis ini, karena merasa tidak ada ide untuk ditulis, saya sharing dengan beberapa teman. Hari ini saya tidak ada ide menulis sesuatu, demikian saya katakan kepada mereka. Saran dan masukan pun mereka ajukan. Entah mengapa tidak ada yang “sreg” juga. Saya pun mencoba jalan lain, dengan membaca sebuah buku Sang Master di pelatihan yang berjudul PPPP (Pagi Pegawai Petang Pengarang). Mengapa harus dengan membaca? Karena menurut Sang Master juga, menulis dan membaca itu sama pentingnya, dan satu sama lainnya akan saling berkaitan. Tetap saja dengan cara itu tidak memunculkan ide untuk ditulis hari ini. Tetapi dari membaca itu setidaknya teringat lagi akan janji untuk disiplin mendidik diri. Saya tidak mau hari besuk harus menulis dua buah tulisan sebagai “hukuman” karena hari ini tidak menulis.
Nampaknya tidak adanya ide untuk menulis itu adalah semu. Setelah saya renungkan, semua itu karena masih ada sikap tidak “GOBLOK”. Mengapa saya katakan demikian? Karena semua peristiwa yang kita alami hari ini bisa menjadi sebuah ide untuk ditulis. Tetapi karena ada perasaan tidak “GOBLOK”, maka muncul pikiran-pikiran negatif yang muncul, seperti kata host Tanvan (Syahrul) dalam tulisan sebelumnya. Ya.... takut jelek, takut nggak mutu dan sebagainya. Oleh karena itu, hari ini saya memilih judul tulisan ini dengan “Terus Mencoba Menjadi ‘GOBLOK’ ...” agar bisa kembali on the track, dengan harapan kemampatan ide seperti hari ini tidak terjadi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar